ASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROKAATUH ...

Daftar Isi My Blog

21.9.18

TEKS KHUTBAH-HIJRAH SECARA MAKNAWIYAH

HIJRAH SECARA MAKNAWIYAH
Oleh: Ust. Sonin


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بالله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إلهَ إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ الله كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ الله وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه و سلم وَشَرَّ الْأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ. اللهم صَل عَلَى مُحَمدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلمْ.

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Mari kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah Swt, Tuhan sang pencipta Alam Semesta, Tuhan yang Maha Agung, Maha Arif dan bijak sana yang mengatur segala sesuatu dan tak pernah Lena, karena hanya dengan berkat dan perkenanNya jualah kita pada hari ini dapat berkumpul di Masjid ini untuk melaksanakan Rangkaian Shalat Jumat. Karena itu sudah sepantasnya kita senantiasa memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah Swt. seraya memohon dan berdoa semoga amalan kita diterima dan mendapatkan berkah dari-Nya. Selanjutnya Sholawat serta salam kita sanjungkan kepada Nabi Kita Muhammad Saw, semoga kita senantiasa istiqomah terhadap ajaran-ajaran beliau dan nantinya di yaumul akhir kita mendapat syafaat dari beliau. Amiin.
Selanjutnya melalui mimbar jumat kali ini kami mengajak kita semua untuk senantiasa meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah. Dalam arti kita meyakini dalam hati sanubari yang dalam untuk melaksanakan perintah Allah Swt dan meninggalkan semua larangan-Nya

Jamaah Jumat Yang InsyaAllah di Rahmati Allah

Beberapa hari yang lalu, tepat pada tanggal 11 September 2018 atau 1 Muharram 1440 H, kita diingatkan kembali tentang suatu peristiwa Hijrahnya Nabi kita Muhammad SAW dan para sahabat dari Mekkah ke Madinah, yakni saat itu hijrah untuk meninggalkan tempat yang tidak kondisuf untuk berdakwah atau mengadakan Syiar Islam. Kemudian peristiwa hijrah itulah yang dijadikan dasar umat Islam sebagai permulaan tahun Hijriyah.
Penetapan Tahun Hijriyah ditetapkan pertama kali oleh Khalifah Umar bin Khatab RA, khalifah Umar memilih peristiwa Hijrah sebagai  taqwim Islam, karena Hijrah Rasulullah Saw dan para sahabat dari Mekkah ke Madinah merupakan peristiwa paling monumental atau bersejarah dalam perkembangan dakwah Islam, sebagaimana kalender-kalender yang lain, seperti kalender persia, kalender romawi dan kalender-kalendar lain yang berasal dari tahun peristiwa-peristiwa besar Jahiliyah.

Jamaah Jumat yang InsyaAllah di Rahmati Allah
Secara maknawiyah, hijrah bisa dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:

a.    Hijrah I’tiqadiyah
Yaitu hijrah keyakinan. Iman bersifat Zid Wayankusu yakni terkadang bertambah atau naik dan terkadang turun. Jika saat naik menuju puncak keyakinan mu’min sejati, tetapi kadang pula melemah atau turun mendekati kekufuran, dan saat melemah iman bercampur dengan keyakinan lain mendekati memusyrikan, dalam konteks psikologi biasa disebut dengan konversi keyakinan agama. Saat itulah hijrah diwajibkan bagi kita, agar kita tidak terperosok dalam kenegatifan.

b.    Hijrah Fikriyah
Fikriyah secara bahasa berasal dari kata fiqrun yang artinya pemikiran. Seiring perkembangan zaman, kemajuan teknologi dan derasnya arus informasi, seolah dunia tanpa batas. Berbagai informasi dan pemikiran dari belahan bumi bisa secara oline kita akses.
Pada zaman sekarang ini, sebenarnya telah terjadi perang pemikiran “Ghoswul Fikr”. Peperangan yang ada tapi tak disadari keberadaannya oleh kebanyakan manusia. Karena itu kita harus menghijrahkan diri kita dari perbuatan yang tidak di ridhoi Allah Swt menuju hijrah yang di rodhoi oleh Allah Swt.
Diawali dengan cara mempelajari dan muhasab diri apakah kita sudah kalah dan tertangkap oleh musuh atau belum, jika sudah maka segera melepaskan diri dari jeratan musuh dengan cara kembali kepada jalan Allah Swt, jika kekuatan kita masih lemah maka perkuat diri dengan ilmu dan amal yang di ridhoi oleh Allah Swt, sehingga kita siap untuk bertahan jika datang penyerangan melalui “Ghoswul Fikr”.  

c.     Hijrah Syu’uriyyah
Syu’uriyah atau cita rasa, kesenangan, kesukaan dan sejenisnya, semau yang ada pada diri kita seiring terpengaruhi oleh nilai-nilai yang kurang Islami banyak hal seperti hiburan, musik, bacaan, gambar/hiasan, pakaian, rumah, idola semua hal yang jauh dari nilai-nilai Islami. Hiburan, kesenangan, hobby dan sejenisnya memang sesuatu yang indah, namun perlu dipertimbangkan dari segi nilai dan kebermanfaatannya. Jangan hanya dengan alasan gaul, memperbanyak teman, silaturrahmi dan ungkapan-ungkapan sejenisnya yang jauh dari nilai-nilai Islam yang murni, yang pada akhirnya meniadakan ajaran-ajaran yang di contohkan oleh Rasulullah Saw.

d.    Hijrah Sulukiyyah  

Suluk berarti kepribadian atau kebiasaan atau prilaku yang juga disebut akhlaq. Dalam perjalanannya ahklaq dan kepribadian manusia tidak terlepas dari degradasi dan pergeseran nilai. Pergeseran kepribadian dari akhlaqul karimah menuju kepribadian tercela (Akhlaqul Majmumah). Karena itu jangan heran dan aneh jika di masyarakat bermuculan berbagai tindakan yang tidak bermoral. Pemerkosaan, pencabulan, perampokan, penodongan, pencurian, pembunuhan, pelecehan, penghinaan, penganiyaanm pergaulan bebas dan sebagainya seakan-akan sudah menjadi tradisi di masyarakat. Korupsi, prostitusi dan manipulasi hampir bisa ditemui di berbagai kota dan daerah.
            Karena itu, mari kita lihat diri kita masing-masing dan memperbaiki diri agar mendapatkan ganjaran dari Allah Swt sesuai dengan yang kita harapkan.
Sebagaimana Hadits Rasul yang berbunyi:
إِنَّمَا يَخِفُّ الحِسَابُ يَوْمَ القِيَامَةِ عَلَى مَنْ حَاسَبَ نَفْسَهُ فِي الدُّنْيَا
Sesungguhnya hisab pada hari kiamat akan menjadi ringan hanya bagi orang yang selalu menghisab dirinya saat hidup di dunia”(HR. Tirmidzi).

Jamaah Jumat yang InsyaAllah di Rahmati Allah

Dari ke empat makna di atas maka dapat kita tarik suatu cara untuk menghijrahkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak di ridhoi oleh Allah Swt di antaranya adalah:

1.      Senantiasa meningkatkan keimanan kepada Allah Swt, dan memurnikan Aqidah.

أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan jangan sampai kamu mati kecuali dalam keadaan muslim (berserah diri kepada Allah).”(Ali Imron: 102)
Pada ayat lain Allah Swt berfirman.
فَمَن كَانَ يَرْجُوا۟ لِقَآءَ رَبِّهِۦ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صٰلِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦٓ أَحَدًۢ
Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Rabbnya
2.      Tanamkan pendidikan nilai-nilai Islam pada diri kita dan berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al Hujurat: 6).

3.      Hindari hal-hal yang kurang bermanfaat yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam, dan jangan berlebih-lebihan sebab sesuatu yang berlebih-lebihan walaupun awalnya halal bisa juga mengantarkan kepada yang haram (atau tidak diridhoi) oleh Allah Swt.


قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ (١) الَّذِينَ هُمْ فِي صَلاتِهِمْ خَاشِعُونَ (٢) وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ (٣) وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ (٤)وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ (٥)
Allah berfirman, yang artinya, "Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,". (Qs. Al-Mukminun : 1-5) 

يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ خُذُوا۟ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ وَلَا تُسْرِفُوٓا۟ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُسْرِفِينَ
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

4.      Hiduplah menjadi manusia pembelajar dan Senantiasa hidup secara Islami, yakni sesuai dengan nilai-nilai Islam sehingga membentuk kepribadian kita, yakni akhlakul karimah baik secara vartika maupun secara horizontal.

Allah Swt Berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Mujadalah ayat 11)

Dari ayat di atas mengundang suatu pembelajaran dan peringatan untuk kita senantiasa beriman kepada Allah, dan senantisa berilmu pengetahuan sebab Allah akan mengangkat lebih beberapa derajat bagi orang-orang yang berilmu pengetahuan, dan dalam proses pencarian tersebut hendanya menggunakan metode yang baik, yakni metode bil hikmah sebab Allah akan membalas sesuai dengan upaya dan usaha kita, dan Allah Swt mengingatkan kita bahwa usaha dan upaya tersebut tidak akan sia-sia dan tidak ada yang terlewat dari balasan Allah Swt.
Maka dengan semakin banyak ilmu pengetahuan maka semakin baik prilakunya, ibarat pohon padi semakin berisi maka semakin merunduk. Pembelajaran Akhlakul Karimah ini merupakan misi Profetik Nabi Muhammad Saw, sebagaimana terdapat dalam hadits Qudsi

إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاقِ
Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.” (HR. Al-Bayhaqi dalam al-Sunan al-Kubrâ’ (no. 20782), al-Bazzar dalam Musnad-nya (no. 8949) Imam Bukhari dalam Al Adaab Al Mufraad hal 42, Ahmad 2/381, Al Hakim 2/613, Ibnu Saad dalam Thabaqaatul Kubra (1/192), Al Qudhaa’iy dalam Musnad Asysyihaab No.1165)
Menurut para ulama Bahasa yang dimaksud dengan akhlak di atas adalah Ad-dien, tabiat dan adab. dengan demikian makna dari hadits tersebut berarti: Sesungguhnya aku (Muhammad S.A.W) diutus untuk menyempurnakan dien (Islam), tabiat dan adab yang mulia, menyempurnakan dien, tabiat dan adab yang telah diturunkan kepada nabi dan rasul sebelumnya yang merupakan rahmat bagi seluruh alam.
Sedangkan dalam pandangan para ulama Tarbiyah/ pendidikan maka Akhlak di atas adalah kepribadian yang bersumber nilai-nilai dari Al Qur’an dan Al Hadits, yakni Akhlak secara vartikal (hubungan dengan Allah Swt) dan Akhlak secara Horizontal (hubungan dengan sesama makhluk baik manusia ataupun makhluk selain manusia).

Demikian khutbah ini kami sampaikan semoga kita tetap senantiasa memperbaiki Akhlak kita, dan mentaati perintah-perintah yang di Ridhoi oleh Allah Swt. Amin............

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبِّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أقُوْلُ قَوْلِي هَذا وَأسْتَغْفِرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Teks Khutbah Lainnya:

Tema:
  1. Melalui Berqurban Mendidik Keikhlasan, Dan Mengobati Penyakit Iri Dan Dengki
  2. Sabar Dalam Menghadapi Ujian Hidup
  3.  Memaknai Isra’ Mi’raj Dalam Kehidupan Sosia
  4. Sikap Muslim Menyongsong Tahun Baru Masehi
Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net