ASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROKAATUH ...

Daftar Isi My Blog

29.1.25

Membangun Keluarga Sakinah Berdasarkan Al-Qur’an

 

Membangun Keluarga Sakinah Berdasarkan Al-Qur’an

Oleh: Sonin

Khutbah di Izmir Darussalam

 

إِنَّ الحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِيْرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ

 أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهَ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لاَ نَبِيَ وَلَا رَسُولَ بَعْدَهُ

قَالَ تَعَالَى فِي القُرْآنِ الكَرِيمِ:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

 يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ ٧٠ يُّصْلِحْ لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

اللَّهُمَّ صَلِّي عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينْ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسِانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ :

Jamaah Salat Jumat yang dirahmati Allah,

Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Salah satu bentuk ketakwaan adalah memperhatikan keluarga kita, agar mereka tidak hanya bahagia di dunia, tetapi juga bisa berkumpul kembali di surga kelak.

Allah Subhanahu wa Ta’ala menegaskan dalam Surah ar-Ra’d ayat 23 bahwa keluarga yang saleh akan dikumpulkan bersama di surga ‘Adn:

جَنّٰتُ عَدْنٍ يَّدْخُلُوْنَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ اٰبَاۤىِٕهِمْ وَاَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيّٰتِهِمْ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ يَدْخُلُوْنَ عَلَيْهِمْ مِّنْ كُلِّ بَابٍۚ

“(yaitu) surga-surga ‘Adn, mereka masuk ke dalamnya bersama dengan orang yang saleh dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya, dan anak cucunya, sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu.” (QS. ar-Ra’d: 23).

Ayat ini seharusnya menjadi motivasi bagi kita untuk menumbuhkan rasa kelekatan di antara anggota keluarga, baik antara suami dan istri, maupun antara orang tua dan anak-anak mereka. Di dunia ini, keluarga kita adalah tempat kita berlindung dan meraih kebahagiaan, namun di akhirat kelak, surga adalah tempat kebahagiaan yang abadi bagi keluarga yang bertakwa.

Jamaah Salat Jumat Rahimakumullah,

Al-Qur’an juga menekankan pentingnya keharmonisan keluarga. Dalam QS. ar-Rum ayat 21, Allah berfirman:

وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ

 

Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Allah Swt menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” (QS. ar-Rum: 21).

Ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa pernikahan adalah tanda kebesaran Allah, di mana suami dan istri dijadikan satu untuk saling mencintai dan menyayangi. Rasa kasih dan sayang dalam keluarga adalah sumber ketenangan dan kebahagiaan.

Jamaah Salat Jumat yang dirahmati Allah,

Untuk mewujudkan keluarga sakinah yang bahagia dunia dan akhirat, kita harus membangunnya di atas lima asas utama:

Pertama, Karamah Insaniyyah (Kemuliaan Manusia): Menempatkan manusia, baik laki-laki maupun perempuan, sebagai makhluk yang dimuliakan Allah. Ini tercermin dalam QS. al-Isra ayat 70:

وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِيْٓ اٰدَمَ وَحَمَلْنٰهُمْ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنٰهُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ وَفَضَّلْنٰهُمْ عَلٰى كَثِيْرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيْلًا

Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam…” (QS. al-Isra: 70).

Kedua, Hubungan Kesetaraan: Dalam keluarga, semua anggota harus diperlakukan setara, tanpa membedakan status atau kedudukan. Allah menegaskan bahwa yang membedakan manusia hanyalah ketakwaannya, sebagaimana firman-Nya dalam QS. al-Hujurat ayat 13 yang berbunyi.

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

 

Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.”

Ketiga, Keadilan: Setiap anggota keluarga harus diperlakukan dengan adil. Allah memerintahkan kita untuk selalu berlaku adil dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam rumah tangga. Hal ini sesuai dengan firman-Nya dalam QS. an-Nahl ayat 90:

اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS. an-Nahl: 90).

Keempat, Mawaddah wa Rahmah (Kasih Sayang): Rasa kasih sayang harus selalu ada dalam keluarga, agar setiap anggotanya merasa dihargai dan dilindungi. Allah berfirman dalam QS. ar-Rum ayat 21:

وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ

Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.”

Kelima, Pemenuhan Kebutuhan Dunia Akhirat: Keluarga tidak hanya bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan materi, tetapi juga kebutuhan spiritual. Doa yang selalu kita panjatkan adalah agar Allah memberikan kebaikan di dunia dan akhirat, seperti yang diajarkan dalam QS. al-Baqarah ayat 201:

وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّقُوْلُ رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. al-Baqarah: 201).

Jamaah Salat Jumat Rahimakumullah,

Keluarga adalah pondasi utama dalam kehidupan. Kebutuhan keluarga bukan hanya bersifat fisik, tetapi juga mencakup kebutuhan spiritual, emosional, dan intelektual. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu memperhatikan bagaimana cara membina keluarga agar tetap berada dalam jalan yang diridhai Allah.

Semoga Allah senantiasa membimbing kita semua untuk menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah, di dunia maupun di akhirat.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبِّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ.

أَقُولُ قَوْ لِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيْمُ

9.4.19

KHUTBAH JUM'AT-HIKMAH ISRA' MI'RAJ NABI MUHAMMAD SAW


HIKMAH ISRA MI’RAJ NABI MUHAMMAD SAW
Oleh: Ust. Sonin, S.Pd.I., M.Pd.I.

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأقْصَى
، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
Hadirin Jama’ah Jum’at Rahimakumullah…….
Dalam kesempatan khutbah ini kami mengajak jama’ah Jum’at untuk senantiasa mengucapkan paja dan puji syukur khadirat Allah Swt yang maha Agung, maha besar, maha kaya, maha kuasa, maha bijaksana, maha adil dan maha segala-galanya. Atas kemahaan_nya itulah mengingatkan kita akan kesempurnaan-Nya sebagai sang pencipta yang mengatur apa-apa yang ada dijagat raya ini, dan semuanya atas Irodah-Nya sehingga kitapun insyaAllah bisa melaksanakan shalat Jum’at berjema’ah di Masjid ini. Karena itupula maka sudah sepantasnya kita untuk senantiasa meningkatkan ketaqwaan kita kepada-Nya kapanpun dan dimanapun kita berada tanpa terkecuali dalam kondisi apapun kita terus meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Swt. Sebab tidak ada alasan bagi kita untuk menjauhi-Nya bukankan Allah Swt mengatakan bahwa



“ Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”(QS. Adz –Dzariyat: 56 )

Pada ayat di atas menjelaskan bahwa kita di ciptakan oleh Allah Swt hanya untuk menyembah-Nya, dan  untuk mendekatkan diri kita kepadanya yakni dengan cara menyembahnya secara totalitas. Sehingga membentuk diri kita menjadi manusia yang bertaqwa kepada-Nya dengan sebenar-benar taqwa Karen_a senantiasa untuk berusaha mengerjakan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa-apa yang dilarang-Nya sebagai bukti penyerahan diri atau penghambaan diri secara totalitas.
Selanjutnya khatib juga mengajak para hadirin untuk senantiasa bersholawat kepada Nabi Muhammad Saw, karena berkat perjuangan beliaulah kita bisa menyembah Allah Swt sebagai sesembahan yang memang benar-benar layak untuk disembah. Artinya dengan petunjuk kebenaran yang beliau bawa sehingga kita tidak salah dalam menghambakan diri yakni menyembah kepada Sang Kholiq bukan Makhluk. Untuk itu mari kita senantiasa bershalawat kepada beliau semoga beliau juga bisa memberikan syafaatnya di yaumul akhir nanti, sebagai pembuktian diri kita bahwa diri kita benar-benar ummat Nabi Muhammad Saw.
Hadirin Jama’ah Jum’at Rahimakumullah…….
Di dalam siroh Nabawiyah bulan rajab ini merupakan bulan yang didalamnya terdapat peristiwa yang luarbiasa terjadi kepada Nabi Muhammad Saw, sehingga peristiwa tersebut tercantum dalam kitab suci Al Qur’an Surat Al Isra’ ayat 1 yang berbunyi:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ


Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil haram ke Al Masjidil aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. [QS Al-Isra’ : 1]
Peristiwa Isra Mi’raj ini merupakan peristiwa yang merupakan satu istilah untuk menggambarkan dua kejadian penting. Peristiwa ini menggambarkan perjalanan Nabi dalam satu malam yang melakukan perjalanan dari Makkah ke Baitul Maqdis atau dikenal Isra’ (perjalanan) dan dilanjutkan Mi’raj (naik) ke “Sidratul Muntaha” (satu tempat di atas langit ketujuh) yang dikenal dengan Mi’raj, sehingga disebut Isra’ Mi’raj.. Pada peristiwa inilah Nabi Muhammad SAW mendapat perintah menunaikan salat lima waktu.
Peristiwa ini merupakan pengalaman spiritual seorang hamba yang susah untuk bisa diterima secara rasional-materialistik. Peristiwa Isra Mi’raj merupakan salah satu mukjizat Nabi sebagaimana mukjizat lainnya yang susah diterima akal biasa. Mukjizat merupakan penegasan kebenaran seorang Nabi sebagai kejadian di luar kebiasaan manusia biasa. Penerimaan mukjizat tidak murni akal, tetapi membutuhkan keimanan untuk mempercayainya. Karena itu sebagai bukti bahwa Nabi Muhammad Saw sebagai nabi yang mendapatkan wahyu, yang tentunya sangat jauh berbeda dengan manusia biasa, sehingga peristiwa-peristiwa yang dialamipun sangat luar biasa.
Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net