KEKUATAN DOA
Oleh: Sonin
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ
اللهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. أَمَّا بَعْدُ؛
فَيَا عِبَادَ اللهِ،
أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ
ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ
مُّسْلِمُوْنَ.
Ma’asyiral Muslimin Sidang Jum’at Rahimakumullah.
Alhamdulillah, kita bersyukur ke khadirat Allah SWT. yang mana atas rahmat dan
izin-Nya jualah, sehingga
dapatlah pada hari ini, kembali kita bersama-sama berhimpun di majelis Jum’at yang mulia ini,
guna melaksanakan serangkaian
ibadah Jum’at di masjid yang
suci dan mulia ini.
Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah.
Seorang Arab dusun datang menghadap
Rasulullah SAW. Ia bertanya tentang Tuhan. Pertanyaannya, “Muhammad, Tuhan
itu jauh atau dekat? Apabila Tuhan itu jauh, maka akan saya panggil Dia dengan
suara keras! Tetapi, apabila Tuhan itu dekat, maka akan saya panggil Dia dengan
suara pelan saja”.
Mendengar pertanyaan ini, kaum Muslimin
sekalian, Rasulullah SAW. Tidak langsung memberikan jawaban. Kenapa? Karena
apabila dijawab oleh Rasulullah bahwa Tuhan itu dekat, maka tentu seorang Arab
dusun ini akan balik bertanya dan memberikan sanggahan, “Kok, tidak
kelihatan” katanya. Atau apabila dijawab oleh Rasulullah bahwa Tuhan itu
jauh, barangkali lantaran jauh ini, ada suatu kecenderungan dari seorang Arab
dusun ini untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ketentuan hukum
agama, karena memang taraf berpikir atau tingkat intelektualitas seorang Arab
dusun ini dibilang sangat rendah, sehingga tidak mampu menangkap atau memahami
apa yang dimaksudkan oleh Rasulullah SAW. jika sekiranya beliau memberikan
jawaban.
Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah.
Terhadap peristiwa ini, dialog antara
seorang Arab dusun dengan Rasulullah SAW. ternyata Allah tidak tinggal diam.
Allah SWT. tidak tega membiarkan Rasul- Nya dalam keadaan ragu, dalam keadaan
bimbang. Sehingga Dia sendirilah yang memberikan jawaban atas pertanyaan
seorang Arab dusun ini, yang jawaban tersebut sampai hari ini masih tersimpan
rapi di dalam Al-Qur’anul kariem pada Surah Al- Baqarah ayat 186, yang
berbunyi:
#sŒÎ)ur y7s9r'y™ “ÏŠ$t6Ïã ÓÍh_tã ’ÎoTÎ*sù ë=ƒÌs% ( Ü=‹Å_é& nouqôãyŠ Æí#¤$!$# #sŒÎ) Èb$tãyŠ ( (#qç6‹ÉftGó¡uŠù=sù ’Í< (#qãZÏB÷sã‹ø9ur ’Î1 öNßg¯=yès9 šcr߉ä©ötƒ ÇÊÑÏÈ
"Dan apabila hamba-hamba-Ku
bertanya kepadamu tentang aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat.
Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka
hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran".
Bahkan di dalam sebuah hadits riwayat imam Bukhari disebutkan :
“Jika seorang
hamba-Ku mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku akan
mendekat kepadanya sehasta, dan jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku akan mendekat
kepadanya sedepa, dan jika
ia datang kepada-Ku dengan berjalan kaki, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari”.
Hadirin, Kaum Muslimin Rahimakumullah.
Dari
jawaban ini, jawaban atas pertanyaan seorang Arab dusun terhadap Rasulullah SAW. yang kemudian dijawab oleh Allah melalui firman-Nya, dan
diperkuat oleh hadits Rasulullah SAW. nampak-nya terdapat suatu anjuran yang
nadanya menantang kita, agar kita selalu memohon dan memohon kepada Allah SWT.
dalam bentuk doa.
Allah
memang Maha Tahu apa yang digetarkan oleh batin kita. Allah yang digetarkan
oleh batin kita. Allah Maha Tahu apa yang kita inginkan, apa yang kita
hajatkan, namun Allah minta agar semua yang digetarkan oleh batin kita, semua
yang kita inginkan, yang kita hajatkan tersebut kita ungkapkan dalam bentuk
doa.
Janganlah
ada terlintas dalam pikiran kita perasaan malu untuk berdoa kepada Allah SWT.
Tidak perlu malu. Karena Allah justeru sangat suka kepada hamba-Nya yang suka
dan banyak berdoa, dan Allah malah tidak suka kepada hamba-Nya yang malas
berdoa.
ادعوني استجب لكم
“Mintalah
kepada-Ku, mintalah kepada-Ku, kata Allah, niscaya akan Aku penuhi permintaanmu”.
Maha Tahu apa yang kita
inginkan, apa yang kita hajatkan, namun Allah minta agar semua yang digetarkan
oleh batin kita, semua yang kita inginkan, yang kita hajatkan tersebut kita
ungkapkan dalam bentuk doa.
Berdoa merupakan bagian
terpenting dalam ajaran Islam, sehingga dalam bentuk-bentuk kegiatan ritual
keagamaan kedudukan dan fungsi doa menempati urutan yang teratas, bahkan
dinyatakan:
الدعاءهوالعبادة : “Doa itulah ibadah”.
الدعاء مخ العبادة
: " “Doa itu otaknya ibadah”.
Mengingat
betapa pentingnya doa tersebut, maka setiap bentuk-bentuk ibadah dalam Islam
selalu terdapat di dalamnya unsur doa. Seperti shalat umpamanya, banyak sekali
di dalamnya unsur doa. Demikian juga dengan bentuk-bentuk ibadah lainnya,
seperti puasa, zakat, haji dan bahkan setiap aktivitas kehidupan kita
sehari-hari, dari bangun tidur hingga tidur lagi, kita senantiasa dituntun
dengan doa demi doa.
Muslimin Rahimakumullah.
Rasulullah
SAW. walaupun beliau berpredikat sebagai rasul pilihan yang senantiasa mendapat
ma’unnah, pertolongan Allah dan dilengkapi dengan berbagai mu’jizat atau keistimewaan yang luar biasa disamping adanya jaminan dari
Allah SWT. bahwa beliau terhindar dari dosa dan kesalahan, namun ternyata
kehidupan beliau senantiasa dihiasi oleh doa demi doa, permohonan demi
permohonan kepada Allah SWT. Apatah lagi seperti kita yang banyak memiliki
kedhaifan. Kita sering berbuat dosa dan kesalahan. Maka sudah sepantasnyalah
apabila kita senantiasa memperbanyak doa dan permohonan kita kepada Allah SWT.
Apalagi di dalam kehidupan yang serba modern dan konfleks ini, maka kehadiran
doa berikut fungsinya, benar-benar membantu dalam kehidupan kita.
Dengan
banyak berdoa, dalam artian menyadari sepenuhnya akan kelemahan diri dan
ketidakberdayaan di hadapan Allah SWT. sembari mengharapkan pertolongan-Nya,
insyaAllah pikiran kita akan menjadi tenang, jiwa kita akan menjadi tenteram,
yang pada gilirannya nanti insyaAllah segala problema hidup dan kehidupan yang
kita alami dapat kita atasi dengan baik, karena kita yakin akan kebesaran dan
kekuasaan Allah SWT. Karena kita yakin akan keMaharahmanan dan ke-Maharahiman
Allah SWT. Dan kita yakin pula bahwa bagaimanapun rumitnya suatu masalah, pasti
terdapat jalan keluarnya.
Tak ada persoalan hidup dan
kehidupan yang tak dapat diatasi. Bukankah pepatah telah mengatakan, Banyak jalan menujuRoma. Di mana ada kemauan, di situ ada jalan.
Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah.
Ingatlah
bahwa berdoa adalah dalam rangka menjalankan perintah Allah, karena Dialah yang
memerintahkan kita untuk berdoa. Orang yang angkuh dan sombong sajalah yang tak
mau berdoa.
`Segala
usaha dan aktivitas yang dilakukan tanpa berdoa, maka usaha dan aktivitasnya
akan menjadi rapuh. Sebaliknya, berdoa saja tanpa berusaha, ibarat roh tanpa
jasad.
Oleh karena itu, berusahalah
dan berdoalah, Ora et Labora. Ketahuilah, doa sesungguhnya
mempunyai kekuatan dan keajaiban tersendiri yang bersifat abstrak, dan pada
saat-saat tertentu, doa dapat berperan lebih jauh dan lebih besar dari
amalan-amalan yang nyata.
Akhirnya,
marilah kita tingkatkan munajat kita kepada Allah SWT. Dan seiring dengan itu
kita tingkatkan pula kegiatan-kegiatan ibadah kepada Allah, kegiatan-kegiatan
amal shaleh, sehingga apa yang kita harapkan, apa yang kita inginkan dan apa
yang menjadi doa dan permohonan kita, kiranya dapat diijabah oleh Allah SWT. Amin
ya Rabbal ‘alamin.
أَقُولُ
قَوْ لِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ
هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيْمُ