HIKMAH ISRA MI’RAJ
NABI MUHAMMAD SAW
Oleh: Ust. Sonin,
S.Pd.I., M.Pd.I.
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلا مِنَ
الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأقْصَى
، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ
إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى
آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا عِبَادَ اللهِ،
أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ
ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ
مُّسْلِمُوْنَ.
Hadirin Jama’ah Jum’at Rahimakumullah…….
Dalam kesempatan khutbah ini kami mengajak jama’ah Jum’at untuk
senantiasa mengucapkan paja dan puji syukur khadirat Allah Swt yang maha Agung,
maha besar, maha kaya, maha kuasa, maha bijaksana, maha adil dan maha segala-galanya.
Atas kemahaan_nya itulah mengingatkan kita akan kesempurnaan-Nya sebagai sang
pencipta yang mengatur apa-apa yang ada dijagat raya ini, dan semuanya atas
Irodah-Nya sehingga kitapun insyaAllah bisa melaksanakan shalat Jum’at
berjema’ah di Masjid ini. Karena itupula maka sudah sepantasnya kita untuk
senantiasa meningkatkan ketaqwaan kita kepada-Nya kapanpun dan dimanapun kita
berada tanpa terkecuali dalam kondisi apapun kita terus meningkatkan ketaqwaan
kepada Allah Swt. Sebab tidak ada alasan bagi kita untuk menjauhi-Nya bukankan
Allah Swt mengatakan bahwa
“ Dan Aku tidak menciptakan jin
dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”(QS. Adz –Dzariyat:
56 )
Pada ayat di atas menjelaskan bahwa kita di ciptakan oleh Allah Swt
hanya untuk menyembah-Nya, dan untuk
mendekatkan diri kita kepadanya yakni dengan cara menyembahnya secara
totalitas. Sehingga membentuk diri kita menjadi manusia yang bertaqwa
kepada-Nya dengan sebenar-benar taqwa Karen_a senantiasa untuk berusaha
mengerjakan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa-apa yang dilarang-Nya
sebagai bukti penyerahan diri atau penghambaan diri secara totalitas.
Selanjutnya khatib juga mengajak para hadirin untuk senantiasa bersholawat
kepada Nabi Muhammad Saw, karena berkat perjuangan beliaulah kita bisa
menyembah Allah Swt sebagai sesembahan yang memang benar-benar layak untuk
disembah. Artinya dengan petunjuk kebenaran yang beliau bawa sehingga kita
tidak salah dalam menghambakan diri yakni menyembah kepada Sang Kholiq bukan
Makhluk. Untuk itu mari kita senantiasa bershalawat kepada beliau semoga beliau
juga bisa memberikan syafaatnya di yaumul
akhir nanti, sebagai pembuktian diri kita bahwa diri kita benar-benar ummat
Nabi Muhammad Saw.
Hadirin Jama’ah Jum’at Rahimakumullah…….
Di dalam siroh Nabawiyah bulan rajab ini merupakan bulan yang
didalamnya terdapat peristiwa yang luarbiasa terjadi kepada Nabi Muhammad Saw,
sehingga peristiwa tersebut tercantum dalam kitab suci Al Qur’an Surat Al Isra’
ayat 1 yang berbunyi:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلا مِنَ الْمَسْجِدِ
الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ
مِنْ آيَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam
dari Al Masjidil haram ke Al Masjidil aqsa yang telah Kami berkahi
sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda
(kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. [QS
Al-Isra’ : 1]
Peristiwa Isra Mi’raj ini merupakan peristiwa yang merupakan satu
istilah untuk menggambarkan dua kejadian penting. Peristiwa ini menggambarkan
perjalanan Nabi dalam satu malam yang melakukan perjalanan dari Makkah ke
Baitul Maqdis atau dikenal Isra’ (perjalanan) dan dilanjutkan Mi’raj (naik) ke
“Sidratul Muntaha” (satu tempat di atas langit ketujuh) yang dikenal dengan
Mi’raj, sehingga disebut Isra’ Mi’raj.. Pada peristiwa inilah Nabi Muhammad SAW
mendapat perintah menunaikan salat lima waktu.
Peristiwa ini merupakan pengalaman spiritual seorang hamba yang susah
untuk bisa diterima secara rasional-materialistik. Peristiwa Isra Mi’raj
merupakan salah satu mukjizat Nabi sebagaimana mukjizat lainnya yang susah
diterima akal biasa. Mukjizat merupakan penegasan kebenaran seorang Nabi
sebagai kejadian di luar kebiasaan manusia biasa. Penerimaan mukjizat tidak
murni akal, tetapi membutuhkan keimanan untuk mempercayainya. Karena itu sebagai
bukti bahwa Nabi Muhammad Saw sebagai nabi yang mendapatkan wahyu, yang
tentunya sangat jauh berbeda dengan manusia biasa, sehingga peristiwa-peristiwa
yang dialamipun sangat luar biasa.